Sosok di Balik Perang Perang Dunia Ke II
Adolf Hitler
Adolf Hitler dilahirkan pad
20 April 1889 di Braunau, Austria. Ia anak keempat dari enam bersaudara.
Ayahnya seorang pegawai kantor bea cukai, ibunya seorang yang berdarah Yahudi.
Cita-cita Hitler ingin menjadi seorang seniman, oleh karena itu ia mendaftar di
Viena Academy of Art, namun ditolak dua kali.
Pada masa Perang Dunia I,
Hitler bergabung dengan angkatan bersenjata Jerman. Ia menjadi sukarelawan
pasukan Bavaria, walaupun Hitler sebenarnya warga Austria bukan Jerman. Sewaktu
resimennya di kirim ke garis depan, mereka menghadapi serangan Perancis yang
bertubi-tubi. Dari 6000 pasukan, hanya 32 orang yang selamat termasuk Hitler di
dalamnya. Selamatnya Hitler dikarenakan ia berbadan kecil dan berjalan di
belakang resimen. Namun Hitler terkenal dengan kecepatan larinya sehingga ia
ditugaskan sebagai pengirim pesan.
Para atasan Hitler mengakui
keberanian Hitler, ia telah menerima 6 medali tertinggi untuk keberanian, yaitu
The Iron Cross. Kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I membuat Hitler sebagai
seorang nasionalis fanatik merasa terpukul.
Dalam perkembangan kariernya,
Hitler diberi tugas mengawasi sebuah partai kecil, yaitu partai buruh yang
diduga suka berlaku radikal. Setelah mengawasi rapat-rapat yang dilakukan,
Hitler justru berbalik mendukung partai tersebut. Hitler menilai bahwa partai
buruh Jerman merupakan partai yang jauh lebih nasionalis, tidak seperti
dituduhkan orang. Hitler pun bergabung dengan partai tersebut pada tahun 1921
di Munich. Kemampuannya berbicara digunakannya untuk propaganda partai, ia
membawa partai ini memperoleh dukungan yang besar dari masyarakat. Hitler
kemudian mengubah Partai Buruh Jerman menjadi Partai Buruh Jerman Nasionalis
Sosialis yang kemduian dikenal dengan nama NAZI. Dalam waktu dua tahun Hitler
mendapat julukan Fuehrer, atau pemimpin tanpa saingan. NAZI muncul menjadi
partai yang mempunyai kekuatan besar. Hitler pada tahun 1923 mencoba melakukan
kudeta, namun gagal dan membawanya masuk penjara.
Situasi ekonomi Jerman yang
kacau membuat rakyat tidak percaya dengan partai-partai besar. Hal ini membuat
NAZI semakin kuat pada tahun 1928, ketika tahun 1929 diadakan pemilihan umum
NAZI muncil sebagai pemegang mayoritas. Hitler kemudian diangkat menjadi
seorang Kanselir. Melalui jabatan inilah Hitler menjatuhkan semua golongan
oposisi dengan cara yang sangat kasar. Hitler menyalahkan komunisme dan yahudi
yang menjadi penyebab hancurnya ekonomi Jerman. Setelah melakukan politik
pembangunan militer, Hitler mendapat dukungan dari militer.
Selain tindakan kasarnya,
Hitler mampu membangun ekonomi dan meningkatkan lapangan pekerjaan dan sarana
serta proyek-proyek umum. Salah satunya yang cukup terkenal adalah proyek mobil
rakyat atau Volkswagen, yaitu suatu proyek mobil murah yang dapat kejangkau
oleh rakyat Jerman. Al hasil Hitler tetap mendapat dukungan rakyatnya.
Pada September 1939, Hitler
menyerang Polandia dan merebut kota Danzig dengan serangan kilat dengan
kendaraan lapis baja dan pesawat pembom yang efektif. Serangan inilah yang
mengawali Perang Dunia II.
Jenderal Isoroku Yamamoto
Admiral Isoroku Yamamoto atau
orang biasa menyebutnya Jenderal Yamamoto, adalah salah satu tokoh kunci invasi
Jepang atas Asia, khususnya Asia Tenggara. Ia dilahirkan pada 4 April 1884
dengan nama Isoroku Takano di Nagaoka Niigata Jepang. Ayahnya Takano Sadayoshi
adalah seorang samurai kelas rendah. Pada tahun 1916, Isoroku diadopsi oleh
keluarga Yamamoto. Nama Yamamoto di Jepang merupakan nama yang sangat
dihormati.
Karier militer Isoroku
Yamamoto diawali dari akademi angkatan laut yang lulus pada tahun 1904. Pada
tahun 1905 Yamamoto mendapatkan pengalaman perang pertamanya dengan ikut
bertempur dengan pasukan Jenderala Togo melawan armada Rusia di Selat Tsushima.
Pada pertempuran ini ia mendapat luka kehilangan dua jari tangan kirinya.
Akibat luka ini hampir saja ia dikeluarkan dari karir kemiliterannya.
Yamamoto tetap bertugas
diangkatan laut dan berhasil menyelesaikan studinya di sekolah torpedo, sekolah
meriam dan sekolah staf angkatan laut Jepang. Pada tahun 1919 sampai dengan
1921, Yamamoto menimba ilmu di harvard University, Amerika Serikat.
Pengalamannya studi di Amerika membuatnya memahami tentang Amerika dan
budayanya.
Karir militer dan politiknya
begitu gemilang. Ia ditarik pulang untuk memimpin kapal induk Akagi. Selepas
mengomandani Akagi, Yamamoto memimpin Departemen Teknologi Angkatan Laut
Jepang, kemudian menjadi Komandan Divisi I Udara Angkatan Laut Jeoang. Kemudian
ia menjadi Panglima Armada Gabungan. Saat itu hubungan Jeang dan Amerika Serikat
tengah memanas. Yamamoto menyiapkan beberapa Skenario dalam persiapan menuju
perang yang semakin tidak terhindarkan.
Hubungan Jepang dan Amerika
yang semakin memanas, dimanfaatkan Amerika dengan meningkatkan bantuan ke Cina.
Amerika juga mengembargo pengiriman minya dan bahan mentah lainnya ke Jepang.
Embargo ke Jepang ini dianggap sebagai ancaman langsung terhadap keamanan
nasional Jepang. Jepang memutuskan bahwa satu-satunya cara untuk mengalahkan
Amerika Serikat adalah dengan melakukan serangan pendahuluan dengan
menghancurkan armada pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor. Yamamoto sebagai
Panglima Armada Gabungan meyakini kemungkinan Jepang menang melawan Amerika
sangatlah kecil, terkecuali Jepang melakukan serangan pertama yang mematikan.
Yamamoto mengembangkan
strategi perang yang sangat berani dengan mengerahkan seluruh kekuatan
armadanya untuk dua operasi besar. Pada tanggal 21 November Yamamoto menerima
persetujuan akhir tentang rencana serangan. Yamamoto memerintahkan Laksamana
Madya Chuichi Nagumo untuk memimpin kekuatan dilapangan, dan pasukan mulai
bergerak pada tanggal 26 November pukul 06.00 menuju kepulauan Hawaii melalui
lautan Pasifik yang sepi dan menghindari jalur kapal dagang. Minggu tanggal 7
Desember 1941, serangan di mulai dengan mengerahkan kapal-kapal pembom dan
pembawa torpedo. Serangan ini berhasil memporak-porandakan Pearl Harbor dan
Jepang pulan membawa kemenangan. Penyerbuan inilah yang mengawali perang dunia
di wilayah pasifik, Yamamoto otak dibalik penyerbuan pasukan Jepang atas Pearl
Harbor.[gs]